Hukum Bacaan Mad Thobi’i Contoh di Al-Quran dan Penjelasannya

Zakkiya

Olkimunesa.id – Dalam membaca Al-Qur’an tentunya tidak boleh sembarangan asal baca saja. Yang membaca Al-Qur’an juga terdapat aturan-aturan yang harus di ketahui. Maka dari itu, sebelum membacanya alangkah baiknya pelajari terlebih dahulu tentang ilmu tajwid. Yang mana di dalamnya terdapat hukum-hukum bacaan dalam Al-Qur’an salah satunya adalah Mad Thobi’i.

Di mana Mad Thobi’i adalah salah satu hukum bacaan ilmu tajwid yang harus di pelajari oleh setiap umat muslim. Sehingga dengan mempelajari ilmu tajwid akan mengetahui tentang bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Adapun hukum mempelajari ilmu tajwid tersebut adalah hukumnya fardhu kifayah. Artinya mempelajari ilmu tajwid adalah suatu kewajiban adapun kewajiban tersebut akan gugur jika ada beberapa orang yang sudah mempelajarinya.

Jadi dengan mempelajari ilmu tajwid, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih jelas dan makna dari ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an lebih mudah untuk di pahami. Maka dari itu, pada pertemuan kali ini kami akan menjelaskan tentang Mad Thobi’i atau di sebut juga dengan mad asli.

Dan tentunya bacaan Mad Thobi’i tersebut banyak di temukan hampir pada keseluruhan surat pembuka hingga penutup dalam Al-Qur’an. Maka dari itu, sangat penting sekali untuk mempelajari ilmu tajwid. Adapun untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel ini hingga selesai.

Pengertian Tentang Mad Thobi’i atau Mad Asli

Pengertian Tentang Mad Thobi'i atau Mad Asli

Mad Thobi’i merupakan salah satu cabang bahasan dari macam-macam mad. Adapun dalam bahasa arab mad sendiri artinya adalah memanjangkan. Sedangkan secara istilah adalah memanjangkan suara huruf ketika mengucapkan huruf-huruf mad.

Mad Thobi’i atau mad asli adalah salah satu mad yang terjadi apabila ada huruf alif yang terletak sesudah harakat fathah, hururf ya terletak setelah kasrah dan huruf wawu setelah harakat dammah. Jadi dalam ilmu tajwid mad tersebut di bagi menjadi dua yaitu mad asli atau thobi’i dan mad far’i.

Adapun untuk mad sendiri berarti memanjangkan suara pada suatu huruf karena adanya huruf alif, wawu dan ya. Apabila menjumpai dari salah satu tiga huruf tersebut pada kalimat maka di baca 2 harakat.

Untuk lebih mudahnya harakat bisa di samakan dengan irama ketukan sebagai metode pembalajaran. Adapun dari istilah 2 harakat tersebut atau satu alif bisa di samakan dengan dua ketukan.

Baca juga  Ikhfa Haqiqi, Pengertian, Huruf, Contoh dan Cara Membacanya

Seperti yang kalian ketahui bahwa jenis dari bacaan mad tersebut memang ada cukup banyak yaitu terdapat 15 jenis bacaan mad. Jadi dalam pembahasan ilmu tajwid ada tiga huruf yang dapat di kategorikan ke dalam huruf mas tersebut di antaranya adalah wawu alif ya.

Untuk mad yang di maksud tidag huruf tersebut yaitu wawu, alif dan ya maka dengan syarat huruf tersebut harus mati dan jatuh setelah harakat munsabah. Adapun untuk ukuran membaca panjang pada mad tersebut bisa menggunakan metode ketukan jari tangan. Satu gerakan berarti di namakan satu harakat, atau pun satu huruf adalah satu harakat dan satu alif di artikan sebagai dua harakat.

Pembagian Dalam Bacaan Mad

Pembagian Dalam Bacaan Mad

Sebelum melanjutkan pada pembahasa Mad Thobi’i, maka sebaiknya kalian ketahui terlebih dahulu tentang pembagian mad secara umum. Karena mengetahui hal ini juga sangat penting. Sehingga kalian bisa mendalami tentang ilmu tajwid.

Yang mana sudah di sebutkan oleh Syaikh Sulaiman Al Jumhuri dalam kitabnya yang bernama Tuhfatul Athfal yang berbunyi adalah sebagai berikut ini :

وﺃلمد اﺻﻠـﻰ ﻭ ﻓـﺮﻋــﻰ ﻟـﻪ * ﻭﺳــﻢ ﺃﻭﻻ ﻃﺒﻴـﻌـﻴﺎ ﻭﻫـــﻮ

Mad itu ada dua yaitu mad asli (mad thabi’i) serta mad far’i. Mad asli disebut pula dengan mad thabi’i.

ﻣـﺎﻻ ﺗﻮﻗـﻒ ﻟـﻪ ﻋـﻠـﻰ ﺳـﺒﺐ * ﻭﻻﺑـﺪﻭﻧﻪ ﺍﻟﺤـﺮﻭﻑ ﺗﺠـﺘـﻠـﺐ

yaitu mad yang tidak bergantung pada sebab serta tidak juga bergantung pada ketiadaan huruf yang didapatkan.

بل أي حرف غير هنز اوسكون * ﺟﺎ ﺑﻌـﺪ ﻣـﺪ ﻓﺎﻟﻄﺒــﻴﻌﻰ ﻳﻜـﻮﻥ

Setiap huruf selain hamzah serta sukun yang ada setelah huruf mad (alif, wawu, ya) maka merupakan mad thabi’i.

Adapun untuk menurut dalam kitab Nihayatul Qoul yang di tuliskan oleh Syeikh M. Makky Nashor menjelaskan bahwa mad asli atau mad thobi’i merupakan hukum mad dasar atau pokok.

Jadi Mad Thobi’i atau mad asli adalah salah satu mad yang terjadi apabila ada huruf alif yang terletak sesudah harakat fathah, hururf ya terletak setelah kasrah dan huruf wawu setelah harakat dhommah. Maka panjangnya adalah  satu alif atau dua harakat.

Macam-Macam Jenis Mad Thobi’i atau Mad Asli dan Contohnya

Macam-Macam Jenis Mad Thobi'i atau Mad Asli dan Contohnya

Apabila kalian mempelajari ilmu tajwid tentunya akan menemukan dengan yang namanya macam-macam jenis mad. Karena jenis mad tersebut ada cukup banyak sekali. Sehingga kalian harus bisa memahaminya agar di saat membaca Al-Qur’an tidak terjadi kesalahan.

Dan tentunya bacaan Mad Thobi’i tersebut banyak di temukan hampir pada keseluruhan surat pembuka hingga penutup dalam Al-Qur’an. Adapun untuk mad tersebut muali dari mad iwad, mad wajib muttasil, mad wajib mungfasil, mad arid lisukun dan masih banyak lagi mad lainnya yang kalian temukan di dalam kitab tajwid.

Baca juga  Doa Naik Kendaraan Darat, Laut, Udara Arab Latin dan Artinya

Selain itu, pada pembagian mad asli atau mad thobi’i juga tidak bergantung dengan sebab lain salah satunya seperti saat bertemu dengan hamzah atau sukun. Yang mana ketergantungan pada jenis mad ini hanya berdasarkan pada bentuk huruf mad itu saja. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Mad Asli Kalimi

Untuk mad jenis yang pertama yang dapat kalian ketahui adalah terdapat mad asli, tentunya mad yang satu ini sering kalian jumpai dalam lafadz-lafadz Al-Qur’an. Mad asli kalimi tersebut adalah merupakan mad asli yang terlihat dalam bentuk katanya. Dalam artian tanda-tanda mad asli ini bisa di lihat secara langsung pada kalimatnya.

Cara membacanya sama seperti mad asli yang sudah kami jelaskan di atas. Yang mana panjang bacaannya adalah dua harakat. Dan tentunya mad yang satu ini juga masih terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu di antaranya adalah :

1. Mad Asli Kalimi Dhahir

Yang di namakan mad asli kalimi dhahir adalah salah satu mad asli yang memiliki huruf mad yang terlihat sangat terlihat jelas. Karena huruf alif di tuliskan secara yang terletak sesudah harakat fathah, ya mati terletak sesudah kasrah dan wawu mati terletah sesudah dhommah. Untuk contohnya adalah صِرَاطَ.

Pada contoh di atas tentunya sudah terlihat sangat jelas bahwa alif hatuh setelah harakat fathah pada huruf ro. Jadi pada kalimat di atas pada huruf ro tersebut di baca panjang sebanyak dua harakat atau satu alif.

2. Mad Thobi’i Muqoddar

Untuk jenis kedua yaitu terdapat mad thobi’i muqoddar. Yang di namakan mad thobi’i muqoddar adalah huruf mad yang tidak terlihat dengan jelas, karena pada rasm atau secara tulisan yaitu terbuang. Akan tetapi, dalam hal ini jensi mad tersebut masih termasuk dalam mad asli kalimi. Adapun untuk contohnya adalah : الرَّحْمَٰنِ.

Penjelasan pada contoh di atas adalah terdapat bacaan mad asli meskipun tidak terlihat ada alif yang jatuh setelah harakat. Untuk tanda memanjang ke atas yang terdapat pada huruf mim adalah sebagai bentuk mad asli yang di samarkan. Akan tetapi, dalam hal ini untuk membacanya adalah sama yaitu dua harakat.

2. Mad Thobi’i Harfi

Yang di namakan thobi’i harfi adalah panjang yang di temukan dalam nama-nama huruf hijaiyah. Dan juga jenis mad harfi ini dapat di temukan pada huruf-huruf pembukaan pada surat. Adapun untuk mad thobi’i harfi terkumpul dalam kalimat ‘حَيٌّ طَهُرَ’ untuk penjelasannya bisa simak yang ada di bawah ini.

  1. Huruf ya (ي) terdapat di permulaan surat Maryam dan Yasin
  2. Huruf ha (ح) terdapat di permulaan surat Fushilat, Az-Zukhruf, Al-Jatsiyah, Al-Ahqaf, Ad-Dukhan, dan Asy-Syura
  3. Huruf tho’ (ط) terdapat di permulaan surat Thaha, An-Naml, Al-Qashash, dan Asy-Syu’ara
  4. Huruf ro’ (ر) terdapat di permulaan surat Yunus, Ar-Ra’d, Al-Hijr, Ibrahim, Hud, dan Yusuf
  5. Huruf ha (ه) terdapat di permulaan surat Thaha dan Maryam
Baca juga  Bacaan Doa Dzikir Pagi & Petang Pembuka Rezeki Sesuai Sunah

Jadi apabila ada huruf kho, ya, shod, hamzah dan ro maka huruf tersebut bacanya di panjangkan menjadi dua harakat atau satu alif maka dalam hal ini di namakan dengan hukum bacaan mad thobi’i harfi. Dengan begitu, hal tersebut tidak di sebutkan sebagai mad lazim harfi mukhoffaf karena terdapat dua alasan yaitu :

  1. Apabila Tidak memiliki sukun asli sesudah huruf alif mad (حا ,يا ,طا ,ها ,را) dan berbeda dengan huruf kof (ق) yang di baca قاف setelah ada mad ada sukun di huruf fa’ maka di namakan mad lazim harfi mukhaffaf.
  2. Huruf-huruf (ح ي ط ه ر) harus membacanya  dengan di panjangkan menjadi dua harakat atau satu alif dan tidak boleh di baca dengan panjang 6 harakat seperti bacaan mad lazim.

3. Mad Asli Pada Idgham Mutamatsilain

Ketika mempelajari ilmu tajwid tentunya terdapat salah satu hukum bacaan yang bernama idghom mutamatsilain. Yang mana ada hukum bacaan ini apabila terdapat dua huruf hijaiyah yang saling bertemu, maka untuk cara membacanya adalah dengan meleburkan huruf yang pertama ke huruf yang selanjutnya. Untuk contohnya adalah الَّذِي يُوَسْوِسُ.

Di mana dalam contoh yang sudah kami tuliskan di atasbahwa terdapat ya mati yang berasal dari mad asli yang bertemu dengan huruf ya pada kalimat يُوَسْوِسُ. jadi meskipun terdapat pertemuan antara huruf yang sama bacaannya maka tidak boleh di leburkan. Maka harus di bacanya seperti alladzii yuwaswisu.

4. Mad Thobi’i atau Mad Asli Yang Tidak di Baca

Apabila sedang membaca Al-Qur-an, maka harus ketahui terlebih dahulu, bahwa terdapat beberapa bacaan mad asli atau mad thobi’i yang tidak di baca. Jadi meskipun ada huruf alif yang terletak sesudah harakat fathah, hururf ya terletak setelah kasrah dan huruf wawu setelah harakat dammah maka dalam hal ini tidak di baca 2 harakat.

Adapun untuk contohnya terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 17 yang berbunyi : كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ. Jadi pada kalimat contoh tersebut di baca menjadi ‘kamatsalilladzistauqoda’ Bukan di baca ‘kamatsalilladzii’.

Karena contoh tersebut mengandung salah satu syarat mad thobi’i yaitu adanya ya sukun setelah harakat kasrah. Adapun untuk hurus dzal yang berharakat kasrah sama sekali tidak di baca panjang dua harakat. Dalam hal ini karena terdapat sukun yang jatuh setelah bacaan mad asli atau mad thobi’i.

Akhir Kata

Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan tentang penjelasan Mad Thobi’i. Dan tentunya sebagai umat muslim perlu belajar ilmu tajwid, agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membaca. Untuk informasi terupdate lainnya silahkan kunjungi di kpp621.id. Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat.

Baca artikel olkimunesa.id lainnya di Google News.

Artikel Lainnya